Jumat, 21 Maret 2014

Asfia

Hari ini hari terakhir pengkajian kasus untuk bahan kti keperawatan di kampus,aku,erin,rahmi dan kak yuli harus follow up untuk menentukan kondisi keadaan pasien kami,RSUD Majalaya,itu tempat kami bermula,menuju talun ke tempat pasienku berada,rahmi menuju mantricini,dan kak yuli menuju mekarsari di bale endah,perjalanan jauh kami memang cukup meguras tenaga,jauh,panas dan cape,keluarga pasien kami semua sama keuagan ekonomi ke bawah,tidak sejahtera,namun mereka masih bisa bertahan hidup,mereka masih bisa tertawa menerima kami dengan memberi segelas air putih,rasanya seperti air dari surga,mengingat perjalanan jauh dan melelahkan,cukup istimewa rasanya meski segelas air putih,ah hidup itu indah meski hanya segelas air dan tawa bahagia.

Giliran pasien erin,kalau bisa di bilang rumahnya di kaki gunung,jauh dari kota,namun tetap bisa di lewati motor dan angkot,tidak terlalu terpencil,namun tetap saja jauh sekali,ahh erin pasien sungguh membuat badanku rontok semua. Rasa lelahku terbayar sebagian,panorama disana mash asri,banyak pohon,sawah,dan yang paling penting udara sejuk masih ada dan dapat di hirup gratisssss

Kami tiba di rumah pasien erin,namanya asfia,tinggal di rumah bersama kakek dan neneknya,ibu bapaknya??ibunya meninggal sejak dua tahun yang lalu ketika melahirkan adik asfia,dia tidak diasuh kakek dan nenek seperti halnya asfia,adiknya di rawat oleh kakak dari ibu asfia. Bapanya? Sedikit miris menurut kakeknya,yang sering di sebut "aki" artinya kakek dalam bahasa sunda,bapa asfia menikah lagi ketika ibu asfia baru meninggal satu bulan setelahnya.miris.

Asfia baru duduk di kelas 2 sd,cantik,namun dia sering melamun,entah apa yang difikirkan oleh otak mungilnya itu,asfiaku sayang,apa gerangan yang membuatku sendu sedan seperti itu??

Datang kerumah asfia erin membawa buah tangan yang sempat ia beli ketika perjalanan menuju rumahanya,rahmi membawa 2 buah boneka,gambar tedy bear,haha lucu..kedua bonekanya imut.

Oleh-oleh itu diterima asfia dengan senang hati,raut wajahnya berubah,tampak merona,seperti buah jambu yang masak,ahh asfia itu hadiah kecil bagi kami,tak istimewa,mengapa terlihat istimewa untukmu?? Tiba-tiba aki berkata "bapa kamu ga pernah ngasih yang seperti itu ya?" Kami tersenyum sumbang,sebegitu baguskah barang itu?kami belajar,hal kecil yang tak bagus untuk kita,bisa menjadi hal istimewa untuk orang lain,contohnya asfia :-)

Hari ini entah mengapa aku ingin belajar dan bermain bersama asfia,yumi dan amel,mereka bertiga sedang bermain belajar membaca,aku ikut memperhatikan mereka,mencoba mengetes satu persatu dari tiga bocah itu,mereka senang terutama asfia,itu pelajaran kecil sayang ucapku dalam hati,pembelajaran berlanjut ke pelajaran matematika,belajar sambil tertawa ternyata mampu mengalihkan asfia dari lamunan lamunan kecilnya,dia tampak senang,ahh bahagia rasanya,ternyata asfia kurang dalam pelajaran matematika,tak seperti yumi,aku bertanya pada yumi,kamu rengking berapa di kelas? Dia menjawab aku tidak rengking kak,oohh pinter ya,sering belajar ya? Iya kata yumi,sama siapa?sama mama,aku tertohok mendengarnya,ibu?? Asfia tak punya ibu,tak seperti yumi,asfia tak punya kasih sayang ibu,dia mengais mimpi hanya dengan aki nini dan saudaranya,ayahnya?ahh jangan bahas dia.

Aku meminta kepada yumi ketika dia belajar untuk mengajak asfia bersama sama,aku yakin dia bisa lebih pintar dari teman-teman yang lainnya,dia hanya butuh usaha lagi lebih keras dan lebih keras.

Terima kasih asfia,kami belajar banyak darimu,tentang arti hidup,memberi,bersyukur,dan tetap tersenyum meski banyak keadaan pahit menimpamu,kami berhutang padamu asfia,kelak ketika kamu udah dewasa jadilah orang yag berguna,dapat membahagiakan orang orang di sekelilingmu,dan ibumu pasti bangga mempunyai anak sepertimu :-) :-( :-*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar